Selamat tinggal tahun 2008 dan sambutlah tahun 2009! Ya, seperti itulah mungkin berkata setiap orang di muka bumi ketika malam tahun baru. Semarak dimana-mana. Tidak terkecuali di kompleks rumah saya Maninjau Selatan Dalam Sawojajar juga mengadakan acara bakar-bakar bersama di lapangan basket 5 meter dari depan pagar rumah. Selain itu juga ada acara nonton layar tancap bersama, hanya bedanya sekarang ini penyorot filmnya dari proyektor Notebook, bukan penyorot yang diputar kayak bikin es teller waktu saya SD dulu, heee… waktu memang cepat berlalu ya! Lantas ke depan mau apa? Malam tahun baru tidak ada keinginan yang khusus dalam pikiran saya. Apalagi ketika orang lain berseliweran di jalan-jalan hingga pukul 12 malam dan menghabiskan sejumlah besar BBM dengan berkendaraan ria, saya masih berada di CinemaX untuk memimpin final futsal Flexy CinemaX 2008...
Selamat tinggal tahun 2008 dan sambutlah tahun 2009! Ya, seperti itulah mungkin berkata setiap orang di muka bumi ketika malam tahun baru. Semarak dimana-mana. Tidak terkecuali di kompleks rumah saya Maninjau Selatan Dalam Sawojajar juga mengadakan acara bakar-bakar bersama di lapangan basket 5 meter dari depan pagar rumah. Selain itu juga ada acara nonton layar tancap bersama, hanya bedanya sekarang ini penyorot filmnya dari proyektor Notebook, bukan penyorot yang diputar kayak bikin es teller waktu saya SD dulu, heee… waktu memang cepat berlalu ya! Lantas ke depan mau apa? Malam tahun baru tidak ada keinginan yang khusus dalam pikiran saya. Apalagi ketika orang lain berseliweran di jalan-jalan hingga pukul 12 malam dan menghabiskan sejumlah besar BBM dengan berkendaraan ria, saya masih berada di CinemaX untuk memimpin final futsal Flexy CinemaX 2008. Jam 10 malam saya baru selesai final dan di depan rumah sudah ramai. Ramai anak-anak yang menonton film layar tancap “Fantastic Four”, dan ramai Pak Anang menawarkan Bapak dan Ibu tetangga untu mencicipi jagung bakar dengan olesan blue band. Ternyata malam tahun baru ini saya juga tidak melewati dengan sendiri di rumah, seperti bayangan saya hari-hari sebelumnya. Saya pun ikut berbaur (meskipun sudah ngantuk beraaaatt…), dan menunggu bakar-bakar sesi ke-2: Bakar sate ayam dan kambing! Dan malam tahun baru itu pun menambah usia masehi pada pukul 24.00 menjadi 2009. Pak RT sendiri yang memimpin hitungan mundur dan anak-anak yang meniup terompet. Semua tetangga bersalam-salaman saling mengucapkan selamat tahun baru. Lantas tahun ini mau apa? Tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Yang pasti tanggal 1 Januari 2009, saya tidak bersholat subuh, sama seperti tanggal 1 Januari tahun-tahun sebelumnya…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar